You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Desa Cibeureum Kulon
Logo Desa Cibeureum Kulon
Cibeureum Kulon

Kec. Cimalaka, Kab. SUMEDANG, Provinsi JAWA BARAT

Hajat Lembur Muharraman di Gintung Lempeng: Merawat Tradisi, Menyatukan Doa dan Kebersamaan

ADMIN 28 Juni 2025 Dibaca 49 Kali
Hajat Lembur Muharraman di Gintung Lempeng: Merawat Tradisi, Menyatukan Doa dan Kebersamaan

Cibeureum Kulon – Jumat, 27 Juni 2025

Dalam rangka menyambut dan memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, warga RW 07 Dusun Gintung Lempeng, Desa Cibeureum Kulon menggelar tradisi tahunan Hajat Lembur. Kegiatan yang berlangsung ba’da Salat Jumat ini dipusatkan di halaman Posyandu Gemilang 8 dan menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai spiritual, kebersamaan warga, serta pelestarian kearifan lokal.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Desa Cibeureum Kulon, Gun Gun Turganda, S.H., bersama Sekretaris Desa Handri Novianto, S.Pd., M.Pd., Kepala Dusun 3, dan perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kehadiran unsur Pemerintahan Desa menandai dukungan penuh terhadap pelestarian budaya lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh para pendahulu.

Hajat Lembur dimulai dengan pembacaan doa, tahlil, dan dzikir bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat. Suasana khidmat terasa ketika seluruh warga larut dalam lantunan doa, memohon keselamatan, keberkahan, serta dijauhkannya wilayah dari berbagai marabahaya (tolak bala) dalam menghadapi tahun yang baru. Selain itu, warga juga memanjatkan rasa syukur atas segala nikmat dan kemajuan yang telah diraih bersama selama ini.

Sesepuh lembur Gintung Lempeng, Aup Saepuloh, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Hajat Lembur bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan bagian dari warisan budaya spiritual masyarakat yang mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, kegiatan ini telah dilaksanakan secara turun-temurun sebagai bentuk rasa hormat terhadap sejarah dan jasa para pendahulu yang telah membentuk cikal bakal kehidupan masyarakat di Gintung Lempeng.

“Tradisi ieu diturunkeun ku karuhun urang. Sanajan zaman geus maju, urang tetep ngajaga ieu kabiasaan minangka ikhtiar spiritual pikeun ngajaga katentreman lembur sarta nginget jasa-jasa kolot urang, ti mimiti nu ngamimitian lembur Gintung Lempeng, para pinisepuh Desa, nepi ka tokoh-tokoh Sumedang jaman baheula,” tutur Aup dengan nada haru.

Kepala Desa Cibeureum Kulon, Gun Gun Turganda, S.H. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas inisiatif masyarakat dalam menjaga nilai-nilai budaya dan religius yang sudah diwariskan sejak lama. Ia menekankan pentingnya pelestarian tradisi seperti Hajat Lembur di tengah gempuran arus globalisasi yang kerap mengikis jati diri masyarakat pedesaan.

“Tradisi Hajat Lembur ieu henteu ngan saukur acara adat, tapi ogé ruang spiritual, ruang sosial, sarta ruang edukatif. Ieu bagian tina cara urang ngajaga akar budaya urang sorangan, jeung ngajarkeun ka barudak kumaha pentingna ngahargaan sajarah, komunitas, jeung ajén-inajén kahirupan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Kepala Desa menegaskan bahwa Pemerintah Desa Cibeureum Kulon akan terus mendukung inisiatif warga yang berbasis budaya dan keagamaan, termasuk melalui dukungan kebijakan Desa, fasilitasi kegiatan, hingga pembangunan infrastruktur sosial seperti Posyandu, Balai Dusun, dan tempat ibadah.

Sekretaris Desa Handri Novianto, S.Pd.,M.Pd. juga menyampaikan pandangannya bahwa kegiatan semacam ini merupakan salah satu wujud integrasi antara nilai-nilai lokal dan visi pembangunan desa berbasis karakter. “Ketahanan sosial masyarakat salah satuna dipupuk tina kabiasaan-kabiasaan positif saperti kieu. Eta nu ngaraketkeun hubungan antarwarga jeung ngajaga harmonisasi lembur,” ujarnya.

Usai kegiatan doa bersama, warga menyantap hidangan sederhana hasil swadaya warga, menambah kehangatan suasana dan mempererat silaturahmi. Tua-muda duduk bersama, saling bercengkerama dalam nuansa kebersamaan yang penuh makna.

Hajat Lembur di Gintung Lempeng tidak hanya mencerminkan kesetiaan masyarakat terhadap tradisi, tetapi juga menunjukkan bagaimana nilai-nilai budaya, spiritualitas, dan kebersamaan dapat terus hidup dan berkembang seiring zaman. Di tengah perubahan sosial yang begitu cepat, Dusun Gintung Lempeng tetap menjaga warisan budayanya sebagai fondasi kehidupan yang harmonis dan berkelanjutan. (HN.)

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 885.301.631,00 Rp 2.406.968.000,00
36.78%
Belanja
Rp 723.137.755,00 Rp 3.212.955.338,00
22.51%
Pembiayaan
Rp 822.987.338,00 Rp 805.987.338,00
102.11%

APBDes 2025 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp 0,00 Rp 7.200.000,00
0%
Lain-Lain Pendapatan Asli Desa
Rp 176.100.000,00 Rp 754.400.000,00
23.34%
Dana Desa
Rp 561.306.000,00 Rp 935.510.000,00
60%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 34.622.000,00 Rp 131.598.000,00
26.31%
Alokasi Dana Desa
Rp 111.984.807,00 Rp 448.260.000,00
24.98%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 0,00 Rp 130.000.000,00
0%
Bunga Bank
Rp 1.288.824,00 Rp 0,00
100%

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 377.078.755,00 Rp 1.475.933.749,00
25.55%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 196.634.000,00 Rp 720.034.500,00
27.31%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
Rp 75.725.000,00 Rp 286.670.558,00
26.42%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
Rp 62.000.000,00 Rp 302.240.000,00
20.51%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 11.700.000,00 Rp 428.076.531,00
2.73%